Selasa, 13 Desember 2011

Bluetooth

Bluetooth

BAB I
PENDAHULUAN

I.I  Latar Belakang masalah
Pada Era Globalisasi ini banyak  sekali peralatan yang dilengkapi dengan fasilitas yaitu salah satunya adalah Bluetooth. Fasilitas ini memungkinkan sebuah perangkat ( Ponsel ,PDA, Printer, Kamera Digital, Komputer, Handsfree, Mouse, Keyboard, Modem, Dan lain-lain) dapat saling berhubungan dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel. Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon, gambar, daftar  kegiatan, atau kalender. Agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya, kedua perangkat tersebut harus dilengkapi dengan fasilitas Bluetooth juga. Meski namanya tak sepopuler fitur lain seperti SMS , MMS maupun J2ME , tetapi yang jelas Bluetooth saat ini bisa menjadi indicator kelas handset yang dimiliki masyarakat luas.

I.2 Rumusan dan Batasan masalah
Rumusan pada fasilitas bluetooh ini adalah untuk komunikasi data dengan perangkat lainnya tanpa menggunakan kabel dan berusaha menerangkan jarak maksimal yang diterima oleh fasilitas Bluetooth.

1.3 Tujuan penulisan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk lebih memahami pentransferan data lewat fasilitas Bluetooth.





BAB II
ISI

2.1 Sejarah singkat bluetooth
Bluetooth adalah  tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti  ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel.
Berbeda dengan komunikasi dengan inframerah, Bluetooth didesain untuk tidak tergantung terhadap line-of-sight yaitu apakah modul-modul Bluetooth yang sedang saling berkomunikasi berada dalam kondisi segaris maupun apakah modul-modul tersebut terhalang atau tidak.
Nama bluetooth sendiri diambil dari Raja Viking  Denmark yang hidup ditahun 900M , yang bernama Harald Blatand (Blatand dalam bahasa Denmark berarti gigi biru atau Bluetooth ) Dia adalah raja denmark yang mempersatukan Denmark dengan sebagian dari Norwegia menjadi satu kerajaan. Untuk itulah nama Bluetooth dipakai sebagai nama tekhnologi wireless yang mempersatukan peralatan-peralatan elektronik yang akan berkomunikasi dalam satu jaringan ini. Tekhnologi blutooth ini mampu mengirimkan baik data maupun suara .
Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut  harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing adalah  sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.


2.2 Jaringan piconet
Komunikasi antarperalatan Bluetooth akan menghasilkan sebuah jaringan bluetooth yang dinamakan dengan piconet . Sebuah piconet paling sederhana terdiri atas dua buah  peralatan bluetooh dimana salah satu modul yang menginisiasi koneksi disebut sebagai master sedangkan peralatan lain yang menerima tawaran inisiasi tadi dinamakan  sebagai slave. Jika  hanya dua peralatan  yang berkomunikasi ,maka koneksinya dikatakan sebagai point to point. Satu master dapat memiliki lebih dari satu koneksi secara simultan dengan beberapa slave pada saat bersamaan . Koneksi ini dinamakan dengan koneksi   point to multipoint. Kedua tipe koneksi  tersebut masih merupakan  bagian dari piconet. Piconet-piconet dapat saling berkomunikasi untuk membentuk sebuah jaringan baru yang dinamakan Scatternet . Syarat dari sebuah Scatternet adalah satu peralatan yang hanya dapat menjadi master dalam satu piconet saja pada suatu saat.

Bluetooth dibuat tak hanya  untuk peralatan ponsel saja, akan tetapi dapat juga tersedia diberbagai peralatan elektronik modern seperti printer , laptop, PDA , dan sebagainya. Peralatan Bluetooth beroperasi pada frekuensi radio 2,4 GHz atau tepatnya adalah 2.400 - 2.483 MHz. Sisitem radio Bluetooth tersebut memanfaatkan tekhnik modulasi yang dinamakan dengan frequensi hopping untuk menyelesaikan proses penyebaran spectrum atau Spektrum Spreading yang terdiri atas 79 selang atau hop dengan selang diantaranya adalah 1mHz.
Dibeberapa Negara, misalnya diperancis, jumlah hop yang digunakan dalam sisitemnya adalah 23. Sedangkan di Amerika Utara pita gelombang dari standar industrial , Scientific and Medical (ISM) dibagi dalam 75 kanal hop dengan daya transmisi tidak sampai 1 watt disetiap kanal.
Proses penyebaran spectrum ini perlu dilakukan karena sinyal harus dikirimkan melalui satu lebar pita frekuensi yang jauh lebih lebar daripada bandwith yang diperlukan oleh sinyal informasi tersebut. Dalam proses ini , transmitter atau pengirim akan menyebarkan energi yang umumnya akan terkonsentrasi di pita frekuensi yang dikenal sebagai narrowband untuk melewati sejumlah kanal pita frekuensi pada spectrum elektromagnetik yang lebih lebar. Keuntungannya selain meningkatkan privasi, juga akan menurunkan tingkat interferensi dari narrowband serta meningkatkan kapasitas sinyal.
Frekuensi Hopping tersebut adalah salah satu diantara dua teknik modulasi yang dikenal dalam proses transmisi sinyal dengan menggunakan teknik penyebaran spectrum tadi. Dalam proses ini setiap paket akan dikirimkan pada frekuensi yang berbeda-beda. Kecapatan perpindahan dari peket ini dinamakan hop rate. Hop Rate ini biasanya mencapai kecepatan tinggi sekitar 1600 hop per detik, bertujuan untuk mencegah interferensi serta untuk mendapatkan peket yang pendek , teknik ini merupakan perulangan proses perpindahan atau switching dari frekuensi-frekuensi selama transmisi radio. Proses ini sering dilakukan untuk meminimalisasi tingkat keekfektifan dari “electronic warfare” yang terjadi karena pencegatan yang tidak legal atau karena adanya jamming dalam sistem telekomunikasi. Proses ini sering dinamakan dengan Frequensi-hopping code division multiple access atau FH-CDMA.

2.3 Jarak maksimal fasilitas Bluetooth
Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth. Setidaknya terdapat tiga kelas Bluetooth berdasarkan daya output dari jarak jangkauannya yaitu :
a.                   Daya kelas 1 yang beroperasi pada daya antara 100mW (20dBm) hingga 1mW (0dBm) dan didesain untuk peralatan Bluetooth dengan jangkauan      hingga 100 meter
b.                  Daya kelas 2  beroperasi antara 2,5W (4dBm) dan 0,25mW (-6dBm) dan didesain untuk jarak jangkauan hingga sekitar 10m.
c.                   Daya kelas 3 memiliki daya maksimal hingga 1mW (0dBm) dan bekerja untuk peralatan dengan jarak sekitar 1 meter saja.
Secara fungsional Bloetooth terbagi dalam beberapa lapisan meliputi :
  1. Pustaka Applicationprogram Interface (API)
Merupakan modul-modul software yang menghubungkan program aplikasi yang ada di host dengan sistem komunikasi Bluetooth yang ada. Contohnya adalah PPP (pada TCP/IP) dan OBEX ( pada Inframerah).
  1. Logical Link Control and Adaptation Protocol (L2CAP)
L2CAP ini merupakan otak dari sistem Bluetooth . Fungsinya adalah    untuk mengatur aspek tingkat tonggi dari masing-masing koneksi misalnya siapa sedang terhubung dengan siapa, apakah koneksi tersebut  menggunakan enkripsi atau tidak, tingkat performansi apa yang dibutuhkan dan sebagainya. Selain itu L2CAP juga bertanggung jawab terhadap proses konversi format data yang timbul antara berbagai API diatasnya dengan protocol Bluetooth yang lebih rendah . L2CAP ini         


diimplementasikan dalam bentuk software dan dapat dieksekusi baik dari sistem host maupun oleh prosesor local dalam sisitem Bluetooth.
  1. Link Manager
Link manager bertanggung jawab untuk mengatur detil koneksi fisik dari          peralatan Bluetooth. Modul inilah yang bertanggung jawab dalam    menciptakan sambungan , memonitor status koneksinya saat ini, maupun       menghentikan aktivitas koneksinya ketika diperintahkan atau jika terjadi     kesalahan . Link manager ini diimplementasikan dalam bentuk software          maupun hardware.

d    Baseband
Baseband merupakan mesin digital dari sebuah sistem bluetooth yang   bertanggung jawab  dalam proses pembentukan dan pen-decode-an paket   data , mengcodekan dan mengatur koreksi kesalahan , enkripsi and       pengaturan koreksi kesalahan ,enkripsi dan deskripsi data untuk      komunikasi yang aman , penghitungan pola frekuensi tarnsmisi radio yang          digunakan , menjaga sinkronisasi radio serta proses-proses detail lain yang berada ditingkat rendah yang berkaitan dengan komunikasi dengan modul Bluetooth lain.
e    Radio
Sistem Radio Bluetooth akan mengkonversi  data digital baseband  ke dan dari sebuah sinyal analog dengan frekuensi  2,4 GHz seperti telah   disebutkan sebelumnya menggunakan teknik modulasi Gaussian      Frequency Shift Keying (GFSK).
Dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip          atau modul Bluetooth.



2.4       Penyusupan Lewat Jalur Bluetooth
Dalam sebuah ponsel atau PDA fungsi Bluetooth biasanya digunakan untuk berkirim nomor telpon , gambar , daftar kegiatan , atau kalender) agar dapat saling bertukar data dengan perangkat Bluetooth lainnya kedua perangkat tersebut  harus melakukan pairing terlebih dahulu. Pairing      adalah  sebuah proses dimana ada salah satu perangkat yang bertindak      sebagai “pencari” (discover) dan perangkat lainnya yang menjadi “yang dicari” (discoverable). Setelah melakukan pairing tersebut barulah kedua perangkat tadi dapat saling bertukar data.
Pada tindakan  Bluejacking untuk mengirimkan data kita tidak melalui tahap pairing sehingga korbannya tidak mengetahui bahwa ponselnya sedang disusupi oleh seseorang (pelaku bluejacking biasanya disebut bluejacker sedangkan korbannya disebut victim), seorang blujacker dapat mengirimkan pesan atau gambar kepada perangkat korban secara tiba-tiba , sehingga pesan atau gambar nyelonong ke perangkat korban tanpa permisi.Biasanya korban bluejacking kaget atau bahkan resah jika isi pesan atau gambar yang diterimanya bersifat error.
Namun sejauh ini secara teknis tindakan bluejacking tidak terlalu berbahaya baik terhadap perangkat maupun program aplikasi yang terdapat dalam ponsel atau PDA. Hanya si korban akan merasa terganggu dengan datangnya pesan secara tiba-tiba. Si penerima pesan biasanya tidak dapat melacak darimana pesan itu datang , sabab dalam hal ini perangkat Bluetooth sama sekali tidak mengakses SIM card , hanya menggunakan gelombang pendek yang dimiliki oleh perangkat Bluetooth , sehingga nomor si pengirim tidak dapat diketahui. Adapun ponsel yang rentan terhadap tindakan bluejacking ini adalah Sony Ericson T68, R520m , T68i,T610, Z1010 , Z600 dan Nokia’s 6310 , 6310i , 3650, 7650 , 8910,8910i.
Penyusupan  pada Bluetooth ada 2 yaitu : Bluejacking dan Bluesnarfing , Contoh diatas merupakan penyusupan melalui cara bluejacking.
Untuk pencegahan agar perangkat Bluetooth yang kita miliki agar tidak terkena tindakan bluejacking dan Bluesnarfing sebenarnya  sangatlah sedarhana . Kuncinya adalah matikanlah fasilitas Bluetooth yang ada pada ponsel jika berada ditempat umum atau jika memang  fasilitas ini tidak digunakan. Tindakan yang lain yang lebih aman adalah dengan cara meng-upgrade firmware yang ada dalam ponsel dengan versi yang lebih baru.
Sebenarnya tindakan bluejacking ini dapat juga digunakan untuk hal-hal yang lebih positif walaupun memang sedikit bersifat spamming, misalnya penawaran diskon suatu barang ketika seseorang yang memiliki perangkat Bluetooth sedang melihat-lihat didepan toko yang menjual barang diskon tersebut atau ucapan “selamat datang” ketika seseorang masuk kewilayah tertentu, misalnya .
Kiranya harus diberikan catatan disini bahwa tulisan ini dimaksudkan  agar kita lebih waspada. Begitu mudahnya melakukan kegiatan-kegiatan penyusupan dengan dan pada peranti Bluetooth . Oleh karena itu jangan lupa untuk melakukan tindakan  pencegahan seperti dibahas.













BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Bluetooth adalah  tekhnologi jarak pendek yang memberikan kemudahan koneksi bagi peralatan –peralatan nirkabel. Jika kita senang berganti-ganti  ringtone , logo atau game mungkin Bluetooth adalah salah satu media yang dapat kita gunakan untuk saling mempertukarkan content aplikasi dengan rekan yang juga memiliki fasilitas Bluetooth didalam ponsel selain infra merah , WiFi , atau menggunakan kabel. Umumnya peralatan-peralatan Bluetooth dapat Saling berkomunikasi dalam jarak yang sedang antara 1 hingga 100 m. Jarak maksimal ini dapat dihasilkan tergantung dari daya output yang digunakan dalam modul Bluetooth . Modul Bluetooth disini biasanya berupa satu IC chip komunikasi khusus yang telah mengimplementasikan protocol Bluetooth.
3.2 Saran
Pada Bluetooth dengan karakteristik untuk komunikasi jarak pendek yang stabil dan kecepatan tinggi tersebut , tentunya tak heran jika dimasa mendatang Bluetooth menjadi fitur wajib peralatan-peralatan elektronik yang beredar ,Kendala terbesar masih berkisar pada masih cukup tingginya harga chip  atau modul Bluetooth. Diperkirakan , harga modul akan mengalami penurunan yang tajam seiring dengan semakin massalnya penggunaan Bluetooth di berbagai peralatan elektronik rumah . bisa jadi  di kemudian hari Bluetooth tak lagi menjadi symbol kelas high-end bagi ponsel.





DAFTAR PUSTAKA
[1]  http:// www.yahoo.com/  Bluetooth / Introduce
[2] http://www. Google.com/ Bluetooth

Tidak ada komentar:

Posting Komentar